Langsung ke konten utama

Penyakit Infeksi yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan (4)

 Herpes Simplex Genital (HSV)

Herpes simplex genital adalah salah satu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex.

Gambaran klinis

Secara umum gambaran klinis dari herpes dapat dilihat dengan adanya gelembung-gelembung berisi cairan pada vulva dan dinding vagina

Gejalanya:

  • Badan lemas
  • Nyeri sendi pada daerah terinfeksi
  • Demam
  • Tampak kelainan pada kulit yang berbenjol-benjol
  • Timbul rasa terbakar pada daerah kelamin
  • Timbul bintil-bintil berisi air diatas kulit

*   

Diagnosis

Dengan inspeksi dapat ditegakan bila terdapat gelembung-gelembung didaerah kelamin.Dari hasil serologic ditemukam benda-benda inklusi intranuklear yang khas dalam sel-sel epitel vulva vagina atau servik setelah dipulas menurut papaniccolao.Dan ibu hamil yang memiliki risiko infeksi herpes genital (kultur saat PNC initial dan setelah kehamilan 32 minggu).


Cara penularan terhadap janin

  • Hematogen melalui plasenta
  • Akibat perjalaran keatas dari vagina kejanin bila ketuban pecah
  • Melalui kontak langsung waktu bayi lahir


Pengaruh terhadap janin

  • Kerusakan pada otak janin
  • Janin lahir cacat
  • Dapat terjadi infeksi ascenderen(KPD)

Pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan

  • Bayi kontak dengan virus selama persalinan pervaginam
  • KPD terjadi infeksi ascenderen
  • Dapat terjadi infeksi transplasental

*  

Penanganan

  • Mengurangi gejala dan infeksi sekunder
  • Terapi acylovir dan analgesic untuk mengurangi berat dan lama infeksi primer
  • Pada kehamilan dengan risiko infeksi genital (lesi negatif) pemeriksaan setiap minggu selama prenatal
  • Bila lesi (+) timbul pada saat persalinan /ketuban pecah tindakan SC
  • Lesi timbul pada saat kehamilan mendekati aterm (Kultur untuk menentukan keberadaan virus,sebelum persalinan/ketuban pecah

Sebagian besar ibu dengan bayi yang mengidap herpes neonatal jarang yang secara klinis jelas mengidap herpes genital. Risiko penularan terhadap neonatus dari ibu yang terinfeksi, paling tinggi terlihat pada wanita yang pertama kali mengidap episode herpes genital mendeteksi waktu kelahiran dan tampak rendah (≤ 3%) di antara wanita dengan herpes kambuh, yang telah terinfeksi terinfeksi HSV genital pada usia setengah masa kehamilan. Hasil dari biakan selama kehamilan tidak meramalkan adanya perpindahan virus pada waktu kelahiran, dan biakan tersebut tidak secara rutin menunjukkan adanya penyakit.

Pada awitan persalinan, setiap wanita seharusnya secara teliti ditanya dan diperiksa akan adanya gejala-gejala herpes genital. Klien tanpa tanda dan gejala herpes genital dapat melahirkan bayinya pervaginam.

Bayi-bayi yang dilahirkan melalui jalan lahir yang terinfeksi (dibuktikan melalui isolasivirus atau diduga dengan hasil observasi lesi) harus ditindak lanjuti secara hati-hati. Data-data yang tersedia tidak cukup mendukung pemakaian asiklovir secara rutin sebagai pengobatan pencegahan terhadap gejala asimtomatik pada bayi yang lahir melalui jalan lahir yang terinfeksi. Pengobatan harus dipersiapkan untuk bayi yang menunjukkan bukti penyakit ini secara klinis dan dipertimbangakan untuk setiap bayi yang lahir dari ibu pengidap herpes genital menjelang kehamilan cukup bulan.

Semua bayi yang menunjukkan tanda-tanda herpes neonatus harus ditangani dengan asiklovir sistemik. Asiklovir yang diberikan 30-60 mg/kg/hari selama 10-21 hari merupakan program pilihan.  


Peran Bidan

  • Melakukan identifikasi
  • Memberikan konseling tentang tanda dan gejala herves simplex
  • Memberikan konseling tentang keadaan ibu dan kehamilannya
  • Meminta ibu memeriksakan kehamilan dan bersalin pada dokter spesialis untuk mendapatkan tindakan terapi lebih lanjut

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3527474561697212"
     crossorigin="anonymous"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIDAN SEBAGAI PROFESI

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3527474561697212" crossorigin="anonymous"></script> BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam posis

Penyakit Infeksi yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan (5)

                                                            Varicella Varicella/chickenpox atau sering disebut cacar air, merupakan infeksi akibat virus varicella-zoster (VZV) atau human herpes virus -3 (HHV-3). Varicella memberikan gambaran khas munculnya lesi di kulit yang bersifat makulo-papuler, berkembang menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi krusta/keropeng. Kehamilan cenderung memperburuk perjalanan penyakit varicella. Infeksi varicella pada kehamilan meningkatkan risiko kejadian komplikasi pneumonia. Infeksi varicella pada trimester awal kehamilan memunculkan risiko kelainan kongenital, sebesar 0,4 – 2%. Pada infeksi yang terjadi pada akhir kehamilan (secara kesepakatan ditetapkan 5 hari sebelum atau sesudah kelahiran) memunculkan risiko transmisi vertikal, yang dapat mengakibatkan bayi baru lahir mengalami infeksi varicella berat. Infeksi varicella yang menyembuh memasuki periode laten, dalam hal ini, masih mungkin terjadi infeksi dalam bentuk herpes zoster pada

MANAJEMEN AKTIF KALA III

                                                                                                                    MANAJEMEN AKTIF KALA III 1.      DEFENISI, TUJUAN DAN KEUNTUNGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III A.      Definisi Manajemen aktif kala tiga adalah penatalaksanaan secara aktif pada kala tiga (pengeluaran aktif plasenta) untuk membantu menghindarkan terjadinya perdarahan pasca persalinan. B.     Tujuan §      Menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif §   Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap C.    Keuntungan – Keuntungan Manajemen Aktif Kala III §      Memperpendek waktu persalinan kala tiga §      Mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan §     Mencegah terjadinya atonia uteri dan retensio plasenta 2.      PENATALAKSANAAN MANAJEMEN AKTIF KALA III A.      Pemberian oksitosin (10 U) §     Sebelum memberikan oksitosin, melakukan pengkajian dengan melakukan palpasi pada abdomen untuk meyakink