Langsung ke konten utama

Penyakit Infeksi yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan (1)

 SIFILIS


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3527474561697212"
     crossorigin="anonymous"></script>

Infeksi Sifilis adalah: Infeksi kronik menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral (Spirorepa), Treponema pallidum. Cara penularannya adalah: kontak langsung dengan lesi infeksi, hubungan seksual, melalui placenta setelah kehamilan minggu ke 15 dan menginfeksi janin. Ciri penyakit ini menunjukkan manisfestasi klinik yang sangat berbeda-berbeda, masa inkubasi berkisar dari 10-90 hari, tetapi biasanya kurang dari 6 minggu.

Organ-organ yang terserang adalah kulit, tenggorokan, mulut, genetalia, Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mata. Lesi dapat terbentuk papaya yang berwarna kecoklatan, dngan sisik halus yang  secaraklasik timbul di telapak tangan dan kaki, Semua lesi sekunder menular.

 

2. Tanda dan Gejala

a.    Sifilis Primer

§  Terjadi 10 sampai 90 hari setelah infeksi

§  Diawali dengan sedikit nyeri pada papula yang berkembang menjadi kangkre (kangkre adalah lesi ulserasi primer yang berbatas tegas, dengan dasar dan daerah sekelilingnya mengeras, dan berisi rabas purulen)

§  Limfadenopati inguinal yang menyertai mungkin ada.

b.   Spilis Sekunder

§  Terjadi 1 sampai 6 bulan setelah infeksi

§  Ruam papula pada telapak tangan dan telapak kaki, yang muncul pada saat masih terdapat lesi sífilis primer

§  Kebotakkan pada rambut, alis, dan bulu mata

§  Kondilomatalata

§  Lesi membran mukosa

§  Gejala-gejala penyakit sistematik, mencakup demam-ringan, sakit tenggorokan, suara serak/parau, malaise, sakit kepala, anoreksia dan adenopati umum.

c.       Sifilis Laten

§  Awal : terjadi pada saat infeksi hingga 1 tahun kemudian

§  Lanjut : terjadi 1 tahun setelah infeksi hingga awitan sífilis tersier

§  Tidak terdapat manifestasi klinis

§  Sifilis Tersier

§  Terjadi 1 sampai 2 tahun setelah infeksi hingga 30 tahun kemidian atau lebih

§  Guma : jaringan tumor granuloma-lunak di hati, otak, jantung, tulang, dan kulit

§  Kardiovaskuler : penyakit kutup aorta, aneurisma aorta, penyakit arteri koroner

§  Terjadi pada setiap tahap sífilis

§  Terdapat gejala-gejala klinis penyakit sistem saraf pusat/SSP (misal : paralisis saraf kranial, perubahan kepribadian, kehilangan beberapa reflek)

Secara umum gejala berupa :

§  Penderita akan menderita demam,

§  Malaise; penderita akan merasa lemah, lesu dan tidak bergairah.

§  Limfaderitis; merupakan radang pada kelenjar getah bening

§  Kondisi mata, terdapat benjolan pada labia mayora

3. Pengaruhnya terhadap kehamilan

          Umumnya penyakit sifilis pada ibu hamil dapat menyebabkan prematuritas, pertumbuhan janin terlambat, stilth birth, dan kematian neonatal. Sifilis kongenital terjadi apabila terjadi kegagalan terapi, PNC yang kurang dan skerining prenatal teratur.

 

4.    Penatalaksanaan

Pengobatan yang direkomendasikan pada wanita hamil dengan sypilis adalah :

Kategori

Pengobatan

1. Durasi infeksi < 1 tahun

Benzathine Penicellin 2.4 juta U im dosis tunggal. Ada juga yang menganjurkan dosis ulangan 1 minggu kemudian. Apabila alergi penicelline dapat diberi eritromicine 4x500 mg peroral selama 15 hari.

2. Durasi infeksi > 1 tahun

Benzathine Penicellin 2.4 juta U im setiap Benzathine Penicellin 2.4 juta U im minggu untuk 3 kali pemberian. Apabila alergi penicelline dapat diberi eritromicine 4x500 mg peroral selama 30 hari.

3. VDRI tersebut diulang 3-6 bln, 12 bln stlh terapi

Menurunkan fiter 4 kali lipat selama tahun pertama

 

5. Peran Bidan

§  Melakukan identifikasi

§  Menberikan konseling tentang tanda gejala perkembangan sífilis

§  Pada ibu hamil, memberikan konseling tentang tanda dan gejala persalinan prematur, hitung jumlah gerakan fetus, dan kapan harus memanggil bidan

§  Memberika terapi antibiotik

§  Mempersiapkan rujukan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIDAN SEBAGAI PROFESI

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3527474561697212" crossorigin="anonymous"></script> BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam posis

Penyakit Infeksi yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan (5)

                                                            Varicella Varicella/chickenpox atau sering disebut cacar air, merupakan infeksi akibat virus varicella-zoster (VZV) atau human herpes virus -3 (HHV-3). Varicella memberikan gambaran khas munculnya lesi di kulit yang bersifat makulo-papuler, berkembang menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi krusta/keropeng. Kehamilan cenderung memperburuk perjalanan penyakit varicella. Infeksi varicella pada kehamilan meningkatkan risiko kejadian komplikasi pneumonia. Infeksi varicella pada trimester awal kehamilan memunculkan risiko kelainan kongenital, sebesar 0,4 – 2%. Pada infeksi yang terjadi pada akhir kehamilan (secara kesepakatan ditetapkan 5 hari sebelum atau sesudah kelahiran) memunculkan risiko transmisi vertikal, yang dapat mengakibatkan bayi baru lahir mengalami infeksi varicella berat. Infeksi varicella yang menyembuh memasuki periode laten, dalam hal ini, masih mungkin terjadi infeksi dalam bentuk herpes zoster pada

MANAJEMEN AKTIF KALA III

                                                                                                                    MANAJEMEN AKTIF KALA III 1.      DEFENISI, TUJUAN DAN KEUNTUNGAN MANAJEMEN AKTIF KALA III A.      Definisi Manajemen aktif kala tiga adalah penatalaksanaan secara aktif pada kala tiga (pengeluaran aktif plasenta) untuk membantu menghindarkan terjadinya perdarahan pasca persalinan. B.     Tujuan §      Menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif §   Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap C.    Keuntungan – Keuntungan Manajemen Aktif Kala III §      Memperpendek waktu persalinan kala tiga §      Mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan §     Mencegah terjadinya atonia uteri dan retensio plasenta 2.      PENATALAKSANAAN MANAJEMEN AKTIF KALA III A.      Pemberian oksitosin (10 U) §     Sebelum memberikan oksitosin, melakukan pengkajian dengan melakukan palpasi pada abdomen untuk meyakink