Kehamilan merupakan pengalaman
yang sangat bermakna bagi perempuan, keluarga dan masyarakat. Asuhan
antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal
selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat.
Filosofi adalah pernyataan
mengenai keyakinan dan nilai/value yang dimiliki yang berpengaruh terhadap
perilaku seseorang/kelompok. Filosofi asuhan kehamilan menggambarkan keyakinan
yang dianut oleh bidan dan dijadikan sebagai panduan yang diyakini dalam
memberikan asuhan kebidanan pada klien selama masa kehamilan.
Filosofi asuhan kehamilan dimana
tempat tentunya sama hanya aplikasi dilapangan yang berbeda karena filosofi ini
akan sangat dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan, pendidikan, agama / keyakinan
dan tentu saja kebijakan-kebijakan yang berlaku di sautu daerah.
Nilai dan
kepercayaan tentang bidan adalah;
1. Respek
terhadap inidividu dan kehidupannya
2. Respek
terhadap wanita dalam proses child birth
3. Kejujuran
menggambarkan kemuliaan dan prinsip moral
4. Keadilan dan
kebenaran
5. Perkembangan
dapat dari pengalaman hidup dari proses pendidikan
6. Pendidikan
kebidanan adalah akar dalam praktek kebidanan.
Dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa keyakinan
yang akan mewarnai asuhan itu.
1. Proses Kehamilan merupakan proses yang
normal
dan alamiah.
Perubahan-perubahan yang
terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis. Hal ini
perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika
memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan lebih cenderung
kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan
adalah pelaksanaan Komiunikasi Informasi dan Edikasi (KIE) kepada pasien dengan
materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu dan penatalaksanaan
ketidaknyamanan selama hamil.
2. Asuhan kehamilan mengutamakan
kesinambungan pelayanan (continuityofcare)
Sangat penting bagi wanita
untuk mendapatkan pelayanan dari seorang profesional yang sama atau dari satu
team kecil tenaga profesional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi
mereka setiap saat akan terpantau dengan baik selain juga mereka menjadi lebih
percaya dan terbuka karena merasa sudah mengenal si pemberi asuhan .
3. Pemberdayaan wanita dan keluarga dalam
melaksanakan asuhan.
Salah
satu upaya yang dilakukan bidan dalam memberikan asuhan adalah pemantauan
kesehatan pada ibu hamil. Dalam melaksanakan pemantauan ini bidan tidak akan
mungkin bekerja sendiri, namun membutuhkan bantuan pihak lain, dalam hal ini
adalah pasien sendiri beserta keluarganya. Hal ini bertujuan agar pasien dan
keluarga ikut merasa bertanggung jawab terhadap kesehatannya, sehingga jika
terjadi sesuatu gangguan dan membutuhkan tindakan, pasien dan keluarga dapat
berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
4. Adanya
otonomi klien dalam pengambilan keputusan.
Dalam
pengambilan keputusan mengenai tindakan untuk kesehatan pasien, bidan mempunyai
peran dan tanggung jawab untuk member informasi yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan pasien. Dalam penentuan keputusan, pasien dankeluarga
sebaiknya diberikan otonomi atau kemandirian. Hal ini akan mempunyai dampak
positif bagi pasien dan keluarga;
-
Mereka
akan merasa bertanggung jawab terhadap peningkatan kesehatannya.
-
Mereka
akan lebih siap dengan segala kon sekuensi yang mungkin muncul dengan
keputusannya.
-
Mereka
akan lebih puas dengan hasil yang dicapai sehingga memudahkan bidan dalam
memantau perkembangan kesehatan pasien.
5. Tidak memberikan asuhan yang dapat
menimbulkan penderitaan
Dalam pelaksanaan asuhan, posisi pasien
bukan sebagai objek bagi bidan, melainkan seseorang yang dating dengan
kebutuhannya dan dapat menempatkan bidan sebagai orang yang dianggap kompeten
dan dapat dipercaya untuk mengatasi permasalahan dan kebutuhannya,
sehinggatidaklah bijaksana jika bidan dalam memberikan asuhan justru
menimbulkan penderitaan bagi pasien. Penderitaan yang dimaksud tidak hanya
berhubungan dengan fisik, tetapi juga berhubungan dengan psikologis pasien dan
keluarganya.
6. Pemberian asuhan yang bertanggung jawab
dan berorientasi pada kebutuhan klien
Pada saat memberikan asuhan, bidan
melakukan pengkajian pada pasien yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah
dan kebutuhan pasien sesuai usia kehamilannnya. Seluruh tahap asuhan dapat
dipertanggungjawabkan baik kepada pihak pasien maupun kepada profesi.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3527474561697212"
crossorigin="anonymous"></script>
Sumber:
Sulistyawati, Ari. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta : Salemba Mediaka
Komentar
Posting Komentar