Fisiologi Kehamilan adalah Suatu proses adaptasi alami tubuh terhadap perubahan
yang terjadi pada masa kehamilan yaitu di mulai dari konsepsi sampai periode melahirkan.
Perubahan-perubahan itu adalah:
1. Perubahan pada
sistem Endokrin.
Sebagian besar ibu hamil mengalami peningkatan hormone
tiroid sebesar 18 %.Keadaan ini merupakan akibat dari hipertrofi jaringan
kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.Diperkirakan bahwa estrogen sangat
mempengaruhi sintesis protein-pengikat T4(tiroksin) di hati, menghasilkan suatu kapasitas yang
bertanggung jawab terhadap peningkatan kadar T4..
Kemudian peeningkatan hormone paratiroid kemungkinan besar
di sebabkan oleh hyperplasia. Perubahan kelenjar ini di pengaruhi oleh estrogen
dan human plasenta lactogen
Ø Uterus
mengalami peningkatan ukuran dan perubahan bentuk. Pertumbuhan uterus pada
awalnya di stimulasi oleh peningkatan kadar estrogen.
Selama tri semester pertama, uterus juga berubah bentuknya.
Pada awal kehamilan uterus tetap berbentuk buah pir. Uterus perlahan berubah
bentuk pada minggu ke-12 kehamilan.Setelah minggu ke-12 bentuknya berubah
menjadi lebih elips atau ovoid.
Ø Serviks menjadi
melebar selama kehamilan. Estrogen meningkatkan pasokan darah ke serviks yang
menyebabkan warna ungu pucat dan tekstur jaringan yang lebih lunak.
Ø Vagina. Aliran
darah ke vagina meningkat yang menyebabkan jaringan vagina melunak dan lebih
dapat di regang.
Selama hamil ada perubahan yang sangat dramatis pada system
kardiovaskuler, perubahan ini sangat penting untuk menjamin perfusi organ
maternal dan unit plasenta bayi secara adekuat.
Curah jantung merupakan perkalian antara denyut jantung dengan
volume sekuncup yang di pengaruhi oleh tekanan darah arteri, tahanan vaskuler,
berat badan ibu dan laju metabolisme basal.Penelitian baru-baru ini menunjukkan
bahwa saat ibu hamil istirahat pada posisi rekumben lateral, curah jantung akan
meningkat
Sistem hematologic ibu mengalami perubahan yang signifikan
sebagai upaya untuk memenuhi kecukupan perfusi dengan adanya peningkatan ruang
pembuluh darah, untuk melindungi organ-organ ibu dan janin dari efek postural
terhadap tekanan dan aliran darah, serta melindungi ibu terhadap kehilangan
darah pada saat persalinan
Sistem pernafasan mengalami perubahan yang signifikan, baik
secara anatomis maupun fisiologis untuk memenuhi kebutuhan oksigen ibu dan
janin yang meningkat.Perubahan ini terjadi
secara tidak langsung karena adanya diagfragma terdorong keatas
kira-kira 4 cm pada akhir kehamilan, mungkin di sebabkan oleh tekanan dari
uterus yang membesar
Adaptasi terhadap kehamilan termasuk di antaranya retensi
natrium dan peningkatan volume cairan ekstra seluler. Adanya perubahan struktur
ginjal, ureter,kandung kemih.Ginjal meningkat panjangnya kir-kira 14 cm, dan
merupakan akibat terbesar dari peningkatan aliran darah ginjal dan vaskuler. Ureter
memanjang dan membentuk kurva tunggal atau ganda yang tampak seperti belitan
pada pemeriksaan sinar–x. Perubahan ini terjadi karena pengaruh hormone
estrogen dan progesteron.
Wanita hamil mengeluhkan perubahan nafsu makan, jumlah dan
makanan yang di konsumsi, dan toleransinya terhadap makanan tertentu Banyak
wanita yang melaporkan perubahan dalam pengecapan segera setelah konsepsi,
keadaan ini mungkin di sebabkan oleh pengaruh hormone pada saliva dan juga pada
indra penciuman. Saliva menjadi lebih asam pada kehamilan.
- Esofagus. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan penurunan tonus sfingter esophagus bagian bawah. Penurunan tonus ini bekaitan dengan terjadinya refluks asam dari lambung ke esophagus. Perubahan pada diagfragma akan lebih berkonstribusi menimbulkan masalah dengan mengubah secara akut sudut sudut esophagus–gaster, sehingga makin memperberat refluks.
- Lambung. Progesteron menurunkan tonus dan motilitas lambung. Semakin kehamilan berlanjut, tekanan pada lambung oleh uterus yang membesar dapat menurunkan jumlah makanan yang dapat di komsumsi tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman.
- Usus Besar Dan Kecil. Relaksasi otot polos karena pengaruh progesteron menyebabkan penurunan tonus dan motilitas usus. Penurunan motilitas lebih jauh di pengaruhi oleh penurunan motilin, suatu hormone peptide. Penurunan pada tonus menimbulkan perpanjangan waktu transit, yang akan makin lama seiring dengan berkembangnya kehamilan. Penurunan motilitas dan memanjangnya waktu transit di kolon menyebabkan peningkatan absorbsi air, yang kemudian menigkatkan resiko terjadinya konstipasi.
- Hati dan Kandung empedu. Peningkatan kadar estrogen dan progesterone mengubah metabolisme dan ekskresi bilrubin selama kehamilan. Peningkatan alkalin fosfatase dan lemak cenderung menimbulkan tanda-tanda yang berhubungan dengan penyakit hati. Penelitian mendukung adanya suatu peningkatan ukuran dan penurunan motilitas kandung empedu dan saluran empedu
8. Perubahan Pada
Payudara
Pada kehamilan payudara mengalami banyak perubahan.Setelah
kir-kira 8 minggu, payudara biasanya menjadi lebih besar. Payudara mungkin akan
sedikit mengalami perubahan warna. Sebelum kehamilan areola biasanya berwarna
kemerahan , tapi akan menjadi coklat atau merah coklat dan biasanya akan
mengalami pembesaran selama kehamilan dan masa menyusui.Pada awal kehamilan,
vaskularisasi payudara meningkat.Hal ini cenderung menyebabkan kulit tampak
seperti marmer karena dilatasi mencolok vena superficial.
Selama
trisemester kedua, di bentuk cairan encer kekuningan yang di sebut kolustrum;
ini merupakan precursor(bakal) dari ASI.
Komentar
Posting Komentar