Langsung ke konten utama

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

   <script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3527474561697212"
     crossorigin="anonymous"></script>

Wanita hamil perlu mengetahui dan mewaspadai tanda dan gejala bahaya pada kehamilan yang bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilannya. Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segeralah periksa atau konsultasi ke dokter atau bidan anda. Apa sajakah itu?
1.     Mual dan muntah berlebihan.
        Mual muntah pada wanita hamil pada trimester pertama (hiperemisis ) itu hal yang wajar terjadi. Akan tetapi jika mual dan muntah berlebihan sampai tidak ada makanan yang dapat dikonsumsi merupakan tanda yang harus diwaspai dan mendapat penanganan lanjutan daripada mual muntah biasa. Mual dan muntah yang cukup berat sehingga menyebabkan penurunan berat badan lebih dari 10%, dengan atau terdapat tanda- tanda dehidrasi (mata cekung, bibir kering dan kekencangann kulit berkurang).
       Dalam keadaan lanjut dapat menyebabkan asidosis, alkolosis akibat keluarnya asam hidrochlorida dalam muntahan ( muntah berwarna kuning cair kadang dapat berdarah ) dan hipokalemia. Penyebab secara jelas belum diketahui namun hal ini erat kaitannya dengan peningkatan estrogen dan hormone gonadotropin chorionic yang sangat meningkat pesat.

2.     Sakit kepala dan berkunang- kunang
         Sakit kepala pada masa kehamilan merupakan salah satu ketidaknyamanan yang sering terjadi pada ibu hamil. Sakit kepala dengan pandangan berkunang- kunang biasanya diikuti dengan gejala tambahan seperti  lesu, lelah, tidak bersemangat, pucat, konjungtiva pucat, dan telapak tangan kadang pucat semua ini mengindikasikan terjadinya anemia.
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala preeklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke,koagulopati dan kematian. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah:
-          Sakit kepala hebat
-          Sakit kepala yang menetap
-          Tidak hilang dengan istirahat.
      Kadang–kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat disebabkan karena terjadinya edema pada otak dan meningkatnya resistensi otak yang mempengaruhi Sistem Saraf Pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan.  

3.     Bengkak pada wajah, tangan dan kaki.
Bengkak atau yang sering disebut dengan edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan  serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Edema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis preeklampsia.  Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Edema yang menghawatirkan ialah edema yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Edema bisa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain :
*      jika muncul pada muka dan tangan
*      bengkak tidak hilang setelah beristirahat
*      bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti : sakit kepala yang hebat, pandangan mata  kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia

4.     penglihatan kabur
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda preeklampsi. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa dalah perubahan visual mendadak, misalnya penglihatan  kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot) , berkunag-kunang.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (edema retina dan spasme pembuluh darah). Perubahan penglihatan ini mungkin juga disertai dengan sakit kepala yang hebat 

5.     Gerakan janin berkurang/ tidak bergerak
Gerak janin pertama terjadi pada usia kehamilan 18 – 20 minggu pada wanita yang baru pertama kali hamil dan antara minggu ke 16 – 18 pada wanita  yang mengandung bayi berikutnya.Salah satu pedoman yang dapat diterima untuk menghitung gerakan janin ialah 10 gerakan dalam periode 12 jam, artinya jika bayi bergerak kurang dari  10 kali dalam 12 jam ini menunjukkan adanya sesuatu hal yang patologis pada bayi tersebut.
Jika ibu merasakan gerakan janin berkurang dari biasanya ( lazimnya dalam sehari bisa 12-20 kali ), atau tidak bergerak lagi waspadai terhadap kegawatan pada janin dan atau indikasi terjadinya kematian janin dalam kandungan. Jika ditemukan keluhan ini sebaiknya konsultasikan ke tenaga ahli. Persepsi ibu terhadap gerakan janin dapat menumpul jika terhadap polihidramnion atau oligohidramnion, juga karena posisi plasenta didepan.

6.     Nyeri perut yang hebat
Seorang wanita hamil  mengalami keluhan nyeri perut dapat merupakan gejala penyakit atau komplikasi yang fatal. Keadaan ini dapat terjadi pada kehamilan muda yaitu pada usia kehamilan kurang 22 minggu ataupun pada kehamilan lanjut yaitu pada usia kehamilan lebih 22 minggu.
Selama masa hamil nyeri perut hebat dapat menunjukkan:
  • Kehamilan ektopik
  • preeklampsi,
  • persalinan premature,
  • solution plasenta.
  • Abortus
  • Ruptura uteri imminens 
7.     Perdarahan
Perdarahan dapat terjadi setiap saat pada masa hamil. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi yang ringan, seperti implantasi, servisitis atau polip servik, atau koitus, atau oleh kondisi-kondisi serius yang bahkan mengancam kehidupan, seperti plasenta previa dan solusio plasenta.
Perdarahan pada masa kehamilan dapat dibagi menjadi 2 :
¨      Perdarahan pada masa kehamilan muda
Yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang  dari 22 minggu.
      Pada masa kehamilan muda,  perdarahan ini dapat kemungkinan  berhubungan dengan:
·         abortus,
·         kehamilan mola, 
·         kehamilan ektopik.
¨      Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
Yaitu perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi lahir
Perdarahan setelah usia kehamilan 22 minggu biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya. Perdarahan ini berbahaya umumnya karena adanya kelainan plasenta, Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut, dua kondisi yang mengancam jiwa adalah
·         plasenta previa  
·         solutio plasenta.
Kelainan lain ialah perdarahan yang bersumber dari  kelainan serviks dan vagina. Kelainan-kelainan yang mungkin tampak ialah erosio porsionis uteri, polip cerviks uteri, varises vulva dan trauma.

8.     Keluar air- air dari jalan lahir
Keluar air- air dari jalan lahir pada kehamilan sedikit maupun banyak merupakan hal yang tidak biasa pada ibu hamil. Air dapat bersal dari air kencing / urine ataupun selaput ketuban yang telah pecah.  Jika ini terjadi dikuatirkan terjadinya pecah ketuban dini.  Segeralah periksa ke dokter atau bidan terdekat.

9.     Rahim tidak membesar atau berat badan tidak naik
Seyogyanya setiap bulan rahim akan terus membesar diketahui dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri setiap bulannya. Dalam kehamilan muda pertambahan tinggi fundus tidak dapat dilihat secara drastis, namun terdapat perbedaan antara rahim yang membesar atau tidak sama sekali. Cara praktis lainnya adalah menilai pertambahan berat badan yang dimulai naik dengan signifikan bial memasuki trimester kedua.
Pertambahan berat badan dapat menilai bahwa keadaan kehamilan dalam keadaan baik. Namun sebaliknya jika setelah dua kali kunjungan prenatal  berat badan tidak bertambah dengan rahim tidak membesar bidan harus menganggap ini hal yang serius. Tidak membesarnya uterus dengan tidak merasakan pergerakan janin kemungkinan menandakan adanya kematian janin didalam rahim. Keadaan tidak bertambahnya berat badan setelah dua kali kunjungan sedangkan janin masih dirasakan gerakannya oleh ibu bidan harus memikirkan kemungkinan terjadinya pertumbuhan janin terganggu/ IUGR,.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIDAN SEBAGAI PROFESI

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3527474561697212" crossorigin="anonymous"></script> BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah menunjukkan bahwa bidan adalah salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat, membesarkan hati, mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Sejak zaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir yang berani ambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki bangsa Yahudi yang diperintahkan oleh Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan takwa kepada Tuhan dalam membela orang-orang yang berada dalam posis

Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I, II dan III

1. TRIMESTER I Sekarang wanita merasa sedang hamil dan perasaannya pun bisa menyenangkan atau tidak menyenangkan. Hal ini dipengaruhi oleh keluhan umum seperti lelah, lemah, mual, sering buang air kecil, membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya perubahan emosi yang sering terjadi adalah mudah menangis, mudah tersinggung, kecewa penolakan, dan gelisah serta seringkali biasanya pada awal kehamilan ia berharap untuk tidak hamil. Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. ibu sering merasa ambivalen, bingung, sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih, gelisah. Kegelisahan timbul karena adanya perasaan takut, takut abortus atau kehamilan dengan penyulit, kematian bayi, kematian saat persalinan, takut rumah sakit, dan lain-lain. Perasaan takut ini hendaknya diekspresikan sehingga dapat menambah pengetahuan ibu dan banyak orang yang memb

Penyakit Infeksi yang Menyertai Kehamilan dan Persalinan (5)

                                                            Varicella Varicella/chickenpox atau sering disebut cacar air, merupakan infeksi akibat virus varicella-zoster (VZV) atau human herpes virus -3 (HHV-3). Varicella memberikan gambaran khas munculnya lesi di kulit yang bersifat makulo-papuler, berkembang menjadi vesikel, pustula, dan akhirnya menjadi krusta/keropeng. Kehamilan cenderung memperburuk perjalanan penyakit varicella. Infeksi varicella pada kehamilan meningkatkan risiko kejadian komplikasi pneumonia. Infeksi varicella pada trimester awal kehamilan memunculkan risiko kelainan kongenital, sebesar 0,4 – 2%. Pada infeksi yang terjadi pada akhir kehamilan (secara kesepakatan ditetapkan 5 hari sebelum atau sesudah kelahiran) memunculkan risiko transmisi vertikal, yang dapat mengakibatkan bayi baru lahir mengalami infeksi varicella berat. Infeksi varicella yang menyembuh memasuki periode laten, dalam hal ini, masih mungkin terjadi infeksi dalam bentuk herpes zoster pada